Selasa, 03 April 2012

Empat Tahun Eksis Menjadi ExchangerTerpercaya

Di Sumatera Utara, orang yang menggeluti usaha jasa
seperti yang dilakoni lelaki ini terbilang jarang, yaitu
melayani pertukaran mata uang digital melalui
internet, yang biasa disebut e-currency (singkatan dari
electronic currency atau mata uang elektronik).
Melalui website-nya, kini klien yang bertransaksi
dengannya mencapai 8000-an orang.

Mereka yang acap melakukan pertukaran mata uang
elektronik via online di Indonesia, website
www.medangold.com mungkin sudah tak asing lagi.
Karena, jasa layanan currency exchanger yang
didirikan sejak tahun 2006 (saat itu nama
websitenya : Medan-Egold.com) ini merupakan satu
diantara beberapa perusahaan jual beli e-currencies
yang tumbuh di tanah air. Di Medan sendiri, mereka
yang bergerak di bidang usaha ini bisa dihitung jari.
Adalah Junaidi, sosok pendiri sekaligus administrator
(pemroses transaksi) yang menggerakan
medangold.com hingga keberadaannya tetap eksis
sampai sekarang. Kantornya terletak di kawasan Jalan
Bintang, Medan. Di sanalah pria yang kesehariannya
biasa disapa Jun itu bercerita panjang lebar tentang
garapan usahanya dan sekilas profil dirinya kepada
MedanBisnis beberapa hari lalu.

Saat ini, jelasnya, MedanGold melayani transaksi jual-
beli Liberty Reserve (LR), WebMoney dan PayPal
dalam waktu 24 jam. “Jika kami online, transaksi Jual
Beli Liberty Reserve, WebMoney dan PayPal akan kami
selesaikan kurang dari 15 menit. Namun jika ada
masalah dengan sistem banking online yang diluar
batas kemampuan kami, transaksi akan kami proses
dalam waktu 24 jam,” ucapnya.

Di Medan sendiri, Jun melihat, cukup banyak orang
yang sering memakai jasa e-currency. Klien
MedanGold sendiri, kalau di total se-Indonesia
mencapai 8000-an orang. Setiap harinya rata-rata Jun
melayani 40 transaksi jual-beli. Itu pula sebabnya, di
mana pun berada dia selalu mengaktifkan koneksi
internet di handphone-nya. Motto usahanya
"exchanger terpercaya dengan pelayanan seketika"
menjadi landasan untuk melayani demi kepuasan
pelanggan dalam jual beli e-currencies .
Jun menjelaskan, e-currency adalah mata uang digital
yang digunakan dalam internet. Dikenal juga dengan
sebutan uang elektronik. Mata uang ini dapat
digunakan sebagai alat pembayaran atau pun untuk
menerima pembayaran. Namun hanya dapat dipakai
di internet saja. Dan seiring tuntutan perkembangan
sekarang, usaha layanan e-currency pun mulai
bermunculan di internet. Mereka ada yang berdiri
sendiri-sendiri, seperti medangold.com ini, dan ada
juga yang dikelola oleh institusi/bisnis yang berlainan.
“Biasanya currency ini mengacu ke mata uang
tertentu, namun umumnya mengacu kepada dolar
(US),” ujarnya lagi. Untuk menjadi nasabah
medangold.com, sambungnya, yang terlebih dahulu
harus dilakukan adalah memiliki account Liberty
Reserve (LR). Caranya dengan mendaftarkan data diri
(gratis) di www.libertyreserve.com.

Setelah mendaftar, beberapa detik kemudian LR akan
memberikan nomor account si pendaftar. Nomor
account ini semacam nomor rekening bank. Kemudian
dengan mencantumkan nomor tersebut orang yang
bersangkutan bisa melakukan transaksi jual-beli dolar
(US) kepada medangold dengan terlebih dahulu
mendaftar jadi membernya. “Menjadi member kami
gratis. Data-data isiannya seperti membuat email
baru,” lanjutnya. Lebih jauh bagaimana tata cara dan
proses transaksi selanjutnya bisa dilihat di situs
Medan Gold.

Minimal transaksi beli Liberty Reserve, ungkapnya,
adalah sebesar minimal transfer yaitu $5. Sedangkan
untuk InstaForex, PayPal dan MasterForex minimal
sebesar $10. Sementara minimal Jual untuk Liberty
Reserve, InstaForex dan MasterForex adalah $10,
sedangkan untuk PayPal sebesar $50.

Pengalaman di Forex

Seluk-beluk e-currency itu sendiri diselami Jun secara
otodidak. Ilmunya lebih banyak ia pelajari sendiri
melalui internet dan dari pengalaman ketika bermain
forex pada tahun 2005.

Ia menjelaskan, forex atau disingkat dengan FX
(dalam bahasa Indonesia sering disebut pertukaran
valas-valuta asing) adalah singkatan dari foreign
exchange yang merupakan suatu mekanisme
pertukaran nilai mata uang dari suatu mata uang yang
berbeda ke mata uang lain.

Kegiatan forex ini terjadi sejak lama, di mana ketika
itu kebutuhan atas mata uang asing diperlukan untuk
kegiatan perdagangan ke luar negeri dalam bentuk
ekspor-mengirim barang keluar negeri, lalu
pembayaran dalam bentuk mata uang asing maupun
impor, pembelian barang dengan menggunakan mata
uang asing. Kegiatan tersebut waktu itu belum
dikomersialkan seperti sekarang ini.

Dahulunya, kegiatan forex dilakukan oleh bank sentral
negara-negara di seluruh dunia, dan kegiatannya
tidak dilakukan sebebas sekarang. Kegiatan
perdagangan valas (valuta asing) atau forex (foreign
exchange) ini dilakukan selama 24 jam sehari, 5 hari
seminggu dan berputar pada pasar-pasar di seluruh
dunia. Bahkan kegiatan perdagangan ini tidak hanya
dapat diakses oleh Bank sebagai pemodal besar,
namun juga individu-individu yang ingin mencoba
mendapatkan keuntungan dari mekanisme pasar
forex.

Pasar perdangan mata uang asing, sambungnya,
dimulai dari hari senin pukul 05.00 di New Zealand
dan Australia, kemudian dilanjutkan ke pasar Jepang
dan Singapura pada pukul 07.00, lalu ke pasar eropa
(Jerman dan Inggris) mulai pukul 13.00 dan akhirnya
pasar Amerika pukul 20.00 sampai selesai dan
kemudian berputar kembali ke siklus awal, mulai dari
New Zealand kembali selama 5 hari seminggu. Pada
hari sabtu dan minggu (akhir pekan-weekend) pasar
pada umumnya libur. Libur terkadang juga terjadi
ketika suatu negara mengalami libur nasional.
Kini, perdagangan forex sangatlah mudah. Hanya
dengan menggunakan komputer dan koneksi
internet,bahkan dengan menggunakan handphone
(PDA) orang sudah bisa bergabung dan mencoba
untuk trading forex di internet dan melihat fluktuasi
naik turunnya harga mata uang di seluruh dunia, serta
mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan
beli. Transaksi forex juga bisa dilakukan secara offline
melalui bank.

Lantas apa tujuan transaksi forex/valas? Menurut Jun,
keuntungannya pasti ada. Namun, tujuan dari forex
atau valas ada 2, yaitu mendapatkan keuntungan
berupa selisih harga beli dan harga jual. Contoh
sederhana, misalkan kita beli USD $100 pada harga
10.000 rupiah perdolarnya, maka kita membutuhkan
uang sekitar 1.000.000 rupiah.

Nah, bila keesokan harinya harga dolar naik menjadi
10.500, maka keuntungan anda adalah selisih harga
dikali dengan jumlah valas yang anda beli, yaitu
sebesar : 500 x 100 = 50.000 rupiah. Kalau turun
gimana? Kalau turun, anda punya hak untuk tidak jual
dahulu, dan menunggu sampai harganya naik kembali
lalu dijual untuk mendapatkan keuntungannya.

Dari awal bermain forex itulah, dengan modal yang
dimilikinya di Liberty Reserve (LR), lama-kelamaan Jun
mendapat profit yang lumayan besar. “LR saya itu juga
beli dari orang. Begitu jumlah modal saya semakin
banyak, lalu mau saya jual kembali, ternyata orang itu
nggak terima lagi karena dia nggak sanggup beli
sebanyak yang saya punya itu. Jadi mau di kemanakan
uang saya? Terpaksalah saya jual ecer sedikit-sedikit
ke orang yang mau. Dari sanalah kemudian saya
mencari peluang sampai akhirnya mendirikan usaha
jual-beli e-currency ini,” paparnya lagi.

Peluang Usaha

Lahir di Medan, lelaki lajang 29 tahun ini
menyelesaikan SD, SMP, dan SMA-nya di kota
kelahirannya. Di SMA ia sangat menyukai pelajaran
kimia. Kelas 2 SMA ia mulai mencari uang sendiri
menjadi pengajar privat siswa-siswi SMP.
Tamat SMA tahun 2001, selanjutnya ia berhasil
menembus USU. Mengambil kuliah jurusan Apoteker,
Fakultas Farmasi. Semua biaya keperluan kuliahnya
tidak minta dari orang tua, melainkan dari hasil yang
diperoleh selama mengajar privat. Empat tahun
kemudian diraihnya gelar Sarjana Farmasi Apoteker
(SFam. Apt). Berikutnya, ia menempuh program
pendidikan apoteker selama 1 setengah tahun di
USU.

Jun yang ke depannya ingin meraih S2 Komputer,
mengakui, antara ilmu apoteker dengan bisnis e-
currency-nya itu memang jauh sekali korelasinya.
“Namun di e-currency saya melihat ini peluang, jadi
mengapa tidak saya ambil? Sementara di sisi
keilmuan tetap saya aplikasikan, sampai sekarang
saya ada meng-handle satu apotik. Saya juga masih
mengajar privat ilmu-ilmu eksakta untuk SMP-SMA,”
sebutnya.

Jun mengenal dunia internet sejak tahun 1999. Dia
pun kepincut ingin lebih jauh mengetahui, terutama
bagaimana meraih berbagai peluang usaha lewat
fasilitas teknologi dunia maya itu. Dari sanalah
kemudian, tahun 2005 ia mencoba bermain jual-beli
mata uang melalui forex. Sampai akhirnya mendirikan
medangold.com di tahun 2006.

Beberapa bulan belakangan Jun sedang mendalami
ilmu internet marketing. Untuk mendapat
pengetahuan tentang hal itu ia mendaftarkan diri
menjadi member sebuah website yang mengkaji ilmu
tersebut. “Dari sini nantinya kita bisa tahu bagaimana
mencari pendapatan online dari internet,”
sambungnya.

Kendati demikian, ia menghimbau kepada siapapun
yang melakukan transaksi di internet untuk tetap
waspada. Sebab lebih banyak pihak yang menipu
ketimbang yang jujur. Apalagi cukup sulit
membedakan antara e-currency yang jujur dengan
yang menipu. Namun ada salah satu cara agar klien
tidak tertipu, yaitu dengan melihat apakah e-currency
tersebut banyak di pakai orang untuk bertransaksi.

Sudah berapa lama berdiri. Juga dilihat bagaimana
tanggapan klien tentang kredibilitas e-currency
tersebut. (Oleh: Hermy Edwison)

(www.medanbisnisdaily.com/news/read/2010/12/19/11694/empat_tahun_eksis_menjadi_exchanger_terpercaya/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...