Senin, 02 April 2012

DUSTA SEJARAH KISAH KEN AROK, PERANG BUBAT & SUMPAH PALAPA (5)

DUSTA SEJARAH 5

DUSTA SEJARAH KISAH KEN AROK, PERANG BUBAT & SUMPAH PALAPA

Bagian V Analisa Isi Identitas Pembuat Kitab Pararaton

Analisa lainya yang bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan diatas yaitu mengenai perihal
status dan motif yang mendasari kitab ini
ditulis. Diakhir naskah kitab Pararaton
terdapat petikan sebagai berikut :

" Demikian itulah kitab tentang para datu. Selesai
ditulis di Itcasada di desa Sela Penek, pada tahun
saka: Keinginginan Sifat Angin Orang, atau: 1535.
Diselesaikan ditulis hari Pahing, Sabtu, minggu
Warigadyan, tanggal dua, tengah bulan menghitam,
bulan kedua.

Semoga ini diterima baik oleh yang berkenan
membaca, banyak kekurangan dan kelebihan huruf
hurufnya, sukar dinikmati, tak terkatakan berapa
banyaknya memang rusak, memang ini adalah hasil
dari kebodohan yang meluap luap berhubung
baharu saja belajar.

Semoga panjang umur, mudah mudahan demikian
hendaknya, demikianlah, semoga selamat bahagia,
juga sipenulis ini."

Kalau dilihat dari tahun saka 1535, tahun yang
dinyatakan sebagai perlambang " Keinginginan
Sifat Angin Orang", dan bisa jadi ini adalah
bahasa isyarat ( secret code ) yang ingin coba
disampaikan pengarang untuk menyatakan
bahwa ketika dia menulis pada dasarnya
adalah atas dasar perintah atau keinginan
orang lain, yaitu dengan mencoba menafsirkan
maksud dari "sifat arah angin" yang bisa saja
dapat diartikan bahwa tulisannya yang dibikin,
harus berdasarkan keinginan seseorang,
sekelompok orang atau pihak tertentu.

Si pengarang memberi tanda atau kode isyarat
sebagai informasi tersirat, karena bisa jadi apa
yang ditulis merupakan kebohongan besar atau
jauh dari kebenaran, walau pun ada fakta
sejarah yang sama, disitu juga pengarang ingin
memberitahukan bahwa dia bukanlah penulis
yang layak. keterbatasan keilmuan dan sumber sejarah
yang dimiliknya, yang juga dalm kondisi masih
dalam tarap belajar atau baru saja
mempelajarinya, ini artinya memang dia sadar
apa yang ditulis dengan kemampuann yang
dimilikya itu akan banyak celah untuk
dipertanyakan kebenaranya.

Tapi kemampuan dia paling utama yang sangat
diperlukan pada waktu itu adalah kemampuan
menulis, membaca dan berbahasa satra kuno,
sesuai dengan tujuan yang diperlukan oleh
untuk kitab itu supaya kelihatan bukan hal
yang direkayasa.

Kata-kata terakhir adalah ucapan doa panjang
umur, seolah-olah bahwa ada bayang-bayang
ketakutan, bahwa dengan menulis kitab
Pararaton itu dia sadar akan resiko yang akan
dihadapi setelahnya. Bisa jadi si pengarang
dibawah bayang-bayang ancaman kematian,
yaitu dari pihak yang menyuruh.
Hal ini sejalan dengan teori pembuktian,
maksudnya untuk menghilangkan jejak,
karena si pengarang tahu bahwa ada
kepentingan besar atas kebohongan sejarah
yang dibuat, sehingga kata-kata " juga si penulis
ini" pada akhir kalimat adalah penegasan dari
doa panjang umur yang dia panjatkan diawal
kalimat, kemungkinan ini timbul akibat rasa
ketakutan itu.

"Demikian itulah kitab tentang para datu” petikan
ini sering diartikan, bahwa kitab Pararaton
sebagai kitab yang berisi kisah para raja
Wangsa Rajasa. Kata “datu” sendiri tidaklah
biasa digunakan oleh orang-orang yang
mempunyai latar belakang kesukuan Sunda
atau Jawa, ini adalah istilah dalam bahasa
Melayu.

Terlihat bahasa sastra yang digunakan adalah
bahasa campuran bukan bahasa asli, dan
bahasa campuran dengan melayu hanya terjadi
pada abad-abad yang belum lama. Bisa jadi ini
untuk mengkaburkan dan memberikan alibi
bahwa orang Melayu yang membuat, tehnik
memberikan jejak palsu.

Untuk sementara itu yang bisa disampaikan
penulis, nanti lebih jauh akan dibahas
mengenai urutan waktu mulai dari penemuan
dan asal muasal kitab Pararaton ini diterbitkan.
Urutan waktu dan asal usul kitab bisa dijadikan
bahan untuk menhanalisa lebih jauh, latar
belakang pembuatan dan kesimpulan yang
merupakan justifikasi tentang kitab Pararaton
ini.

Berambung ke bagian VI

(menguaktabirsejarah.blogspot.com/2012/03/dusta-sejarah-5.html?m=1)

2 komentar:

  1. Gan, mohon maaf, link Sumber artikel atau alamat link, tolong dihidupin/ dikonek langsung terhadap sumbernya, sebagai tanda rasa saling menghargai karya orang lain ya....thanks

    BalasHapus
  2. thanks sarannya, mas Ejang.. I really appreciate that. :)

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...