Rabu, 04 April 2012

Wisata Sejarah di Lembah Bada , Napu dan Besoa


Salah satu objek wisata yang sangat menarik di Sulawesi tengah adalah megalith yang terdapat di lembah Napu, Bada dan Besoa. Di daerah yang termasuk kawasan lore lindu ini, banyak terdapat benda purbakala yang diperkirakan merupakan peninggalan masa prasejarah Austronesia. Patung Megalith ini adalah benda prasejarah yang langka
di dunia karena hanya terdapat di Napu, Besoa, Bada dan di Amerika Latin (marquies Island).

Keberadaan megalit yang berupa patung dan kalamba ini sangat menarik wisatawan dan
peneliti asing, selain menyimpan misteri keberadaan batuan megalith ini, dari salah satu penelitian yang dilakukan dengan mengidentifikasi carbon dating menunjukkan umur minimal benda-benda ini adalah 1500-3000 tahun yang lalu.

Namun dalam catatan kruytt, sebelum kedatangan Belanda tahun 1908 di lore, masih berlaku orang membuat kubur dari batu. Dan masih ada tempat pembuatan kalamba untuk penguburan. Jadi pemuatan benda-benda ini berasal dari berbagai masa, di mana diantaranya ada yang berasal dari masa yang dekat ratusan tahun saja atau megalit
muda.

Jarak Lembah dari kota Poso kurang lebih 145 Km yang dapat ditempuh dengan kendaraan
berpenggerak empat roda, atau bisa juga dari kabupaten sigi dengan jarak kurang lebih sama dengan menggunakan angkutan umum disambung perjalanan dengan ojek sepeda
motor. Dari lembah Bada perjalanan dapat dilajutkan dengan berjalan kaki (trekking) ke Besoa dan Napu.

Dalam perjalanan menuju lokasi ini kita akan disuguhi panorama alam yang sangat indah, rute barat dari Sigi akan menyusuri sungai Lariang yang kerap dijadikan lokasi arung jeram (rafting)oleh para pencinta olahraga arus deras. Keindahan hutan tropis lore lindu yang dihuni oleh Flora dan Fauna yang unik akan menghapus
kelelahan selama dalam perjalanan.

Benda-benda berupa patung , belanga besar dari batu, lumpang batu dan batu berukir lainnya ini memang memuat banyak misteri, di duga keberadaan patung-patung ini berkaitan dengan masa kejayaan Suku Napu, Besoa dan Bada pada zaman dahulu kala. Beberapa literature menyebutkan bahwa nenek moyang orang Indonesia berasal dari daratan cina selatan yang bermigrasi dengan perahu ke arah selatan ribuan tahun yang lalu. Para pengembara ini masuk dalam rumpun ras austronesia yang menyebar
dari madagaskar sampai pasifik. Pada saat itu gelombang kedua orang Austronesia datang ke Sulawesi dengan membawa kebudayaan Zaman Besi. Dengan alat-alat dari besi ini mereka bisa membuat berbagai model peningglalan dari batu atau dikenal dengan Megalith.

Berdasarkan penelitian inventarisasi batuan megalith yang dilakukan oleh Mahasiswa Pencinta Alam (mapala) Sagarmatha Fakultas pertanian tahun 1994. Di sekitar kawasan taman nasional Lore Lindu terdapat 300-an lebih situs megalith ini.

Akan tetapi sayang sekali banyak situs-situs tersebut yang telah diselundupkan keluar daerah dan diperdagangkan. Bahkan harian Kompas pernah memberitakan penyelundupan dan perdagangan benda-benda bersejarah.

(edywicaksono.blogspot.com/2010/01/wisata-sejarah-di-lembah-bada-napu-dan.html?m=1)

1 komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...